PENTINGNYA LOGO DARUL MUSHLIHIN ; Proses Menuju Kearah yang Lebih Baik

Oleh : Ahmad Hasanuddin Umar *) Halaqoh - Logo sebuah lembaga mencerminkan visi dan spirit kelahiran dan masa depannya, dalam kontek...



Oleh : Ahmad Hasanuddin Umar *)

Halaqoh - Logo sebuah lembaga mencerminkan visi dan spirit kelahiran dan masa depannya, dalam konteks Ponpes Darul Mushlihin -untuk meringkas, kemudian saya akan menyebutnya dengan DM,  beberapa pertanyaan yang perlu diajukan untuk menguji relevansi logo diantaranya adalah ; apa tujuan berdirinya DM, apa visi dan cita-cita DM, apa spirit yang menggerakan setiap aktifitas para asatidz, pengurus dan para santri DM serta segenap anshor (masyarakat yang membantu proses pendidikan dan pembangunan DM), seharusnya tergambarkan dengan jelas dan ringkas serta tercermin dalam logo.

Kesempurnaan logo mencerminkan kesungguhan idealisme dan cita-cita DM, oleh karenanya saya memandang perlu melakukan langkah-langkah demi menyempurnakan logo DM yang sudah ada, seperti yang bisa kita lihat pada gambar terlampir.

Kenapa perlu disempurnakan…? Karena ada beberapa hal yang perlu kita evaluasi, khususnya dari sudut estetika dan makna, jika kita bicara estetika, yang perlu kita bincangkan adalah sisi keindahannya, sedangkan dari sudut makna, yang perlu kita bahas adalah cerminan makna filosofinya dari logo DM yang sudah ada dan akan ada nanti.


*** ***

EVALUASI ESTETIKA… 

Perhatikan dengan seksama logo DM yang sudah jadi seperti yang nampak pada gambar, ada beberapa bagian logo yang perlu dievaluasi karena tidak simetris alias tidak seimbang.

Pertama : jarak yang tidak seimbang antara bintang kecil 3 sebelah kanan dan kiri dengan bola dunia lihat tanda panah merah pada gambar, jelas tidak simetris bukan…?

Kedua ; Jarak tulisan Pondok Pesantren dengan garis luar logo warna biru sebelah kiri dan tulisan Darul Mushlihin dengan garis pinggir warna kuning, juga tidak seimbang bukan….?

Ketidak seimbangan yang ada pada gambar, perlu di sempurnakan, dengan mengolah ulang atau mengedit logo yang sudah ada atau bahkan kita membuat logo baru yang lebih khas, lebih sempurna dan lebih bermakna.


Lembaga-lembaga besar ketika mereka akan membuat logo atau lambang kelembagaan supaya terlihat indah dan estetis, rela meroggoh uang yang cukup banyak puluhan bahkan sampai ratusan juta, untuk mendapat logo lembaga yang baik dan sarat makna, sebut saja kampus UIN Sunan Kalijaga untuk mendapatkan logo yang mampu mengakomodir makna filosofinya perlu mengeluarkan biaya puluhan juta untuk mengundang para ahli pembuat logo dengan mengadakan sayembara, sampai jadilah logo UIN Suka seperti yang kita semua tahu, begitu juga UMY,  bahkan PERTAMINA dan Yogyakarta sendiri konon hampir menghabiskan miliaran rupiah untuk mendapatkan logo yang estetis dan sarat makna. Ini semua tidak terjadi selain karena mereka memandang betapa penting estetika sebuah logo dan kandungan maknanya.


DM tentu tidak perlu mengeluarkan dana sebanyak puluhan juta itu, tapi setidaknya proses untuk mendapatkan logo yang baik perlu kita lakukan, jika kita tidak punya ahli profesional dibidang perlogoan, kita bisa mengundang para ahli semi profesional dengan cara sayembara semi formal lewat jaringangan para pengurus dan asatidz yang ada, dan ini pasti bisa kita lakukan.


*** ***

EVALUASI MAKNA LOGO

Logo seharusnya mencerminkan makna dan menggambarkan visi serta spirit dari lembaga bahkan sebuah bangsa sekalipun merasa perlu untuk memiliki logo atau lambang negara yang baik dan gagah, perhatikanlah logo negeri kita Indonesia, gagah bukan…?


Ada beberapa cara untuk mendapatkan logo yang bagus dengan makna yang filosofis, diantara cara yang pada umumnya ditempuh oleh sebagian lembaga adalah dua cara berikut ini ;

1. Buat dulu logonya, maknanya menyusul kemudian, setelah logonya jadi. Ini biasanya dilakukan oleh lembaga-lembaga yang baru berdiri, dan belum punya visi yang jelas, dan biasanya untuk cara ini gagasan si pembuat logo akan banyak terserap dalam logo dan maknanya.

2. Visi lembaga sudah ada dan sangat jelas tetapi belum punya logo yang bagus, nah untuk yang kedua ini, pembuat logo akan berusaha menyesuaikan gambar logonya dengan visi lembaga, dia tidak banyak mempengaruhi visi lembaga dan makna yang ada di balik logo, tugasnya hanya menyesuaikan gambar logo dengan visi yang sudah ada.


Pertanyaannya ; apakah logo DM yang sudah jadi seperti dalam gambar sudah mencerminkan visi dan spirit DM atau malah belum…? dan apakah kombinasi bentuk dan warna gambar sudah mencerminkan visi dan spirit DM secara sinergis apa belum…?

Jika belum, maka sudah saatnya kita menyempurnakan logo DM, supaya terlihat lebih elegan dan mengesankan kesungguhan visi lembaga dan spirit atau ruh yang ada didalamnya.


*** ***

BAGAIMANA CARANYA...?

Salah satu cara terbaik yang bisa kita lakukan adalah dengan mengadakan sayembara pembuatan logo DM semi formal lewat jejaring para pengurus dan asatidz yang ada untuk menekan biaya operasional sayembara. Teknisnya setiap pengurus atau asatidz dipersilahkan bekerjasama dengan para koleganya sebanyak mungkin yang dianggap memiliki keahlian dalam membuat logo yang bagus dan elegan.

Syarat dan ketentuannya tentu perlu ditetapkan, misalnya :

1. Logo harus mencerminkan visi dan cita-cita DM.

2. Logo harus dijabarkan maknanya baik dari sisi bentuk maupun warnanya.

3. Ada harmonisasi dan integrasi antara bentuk dan warna.

Ini diantara sekian contoh syarat dan ketentuan pembuatan logo DM, nah untuk memotivasi para competitor dalam pembuatan logo DM, tentu panitia dan pengurus atas nama pimpinan lembaga perlu menyediakan hadiah sewajarnya, misalnya untuk gambar logo terbaik yang memenuhi syarat akan diberikan hadiah sebanyak Rp.  1.000.000,- (satu juta rupiah), pemenang terbaik kedua akan mendapat hadiah sebesar Rp. 500.000,- dan terbaik ketiga akan mendapatkan hadiah sebesar Rp.250.000,- sedangkan yang gambar logonya tidak terpilih akan tetap diberikan hadiah kenang-kenangan berupa pena Pantel dan gantungan kunci yang berisi kata-kata motivasi atas nama Ponpes Darul Mushlihin,  sebagai ucapan terima kasih atas partisipasinya.


Untuk menentukan siapa pemenangnya, tentu panitia harus membentuk dewan juri yang kredibel dan punya perhatian besar atas kemajuan DM, keputusan Dewan Juri bersifat mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.

Dulu sudah pernah kita rapatkan, tapi hingga detik ini belum ada realisasinya, entah belum sempat atau terlupakan, mari kita realisasikan sekarang, kalau tidak sekarang, kapan lagi…? Kalau bukan kita siapa lagi…?


*** ***

Ahad, 29 November 2015.

*) Penulis adalah Koordinator Bidang Kurikulum Ponpes Darul Mushlihin.


Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Hot in week

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item