BAHAYANYA MAKAN ATAU MINUM DENGAN TANGAN KIRI

Oleh : Ahmad Hasanuddin Umar HalaQah - Islam sangat rinci ajarannya, bahkan sampai makan dan minum pun diatur tata caranya, diantar...


Oleh : Ahmad Hasanuddin Umar

HalaQah - Islam sangat rinci ajarannya, bahkan sampai makan dan minum pun diatur tata caranya, diantara etika makan dan minum yang diajarkan oleh baginda Nabi Besar Muhammad Rasulullah SAW adalah makan dan minum harus dengan tangan kanan, dan tidak boleh dengan tangan kiri.

Dalam suatu kesempatan Rasulullah SAW pernah mendapati seseorang makan dengan tangan kirinya, maka sontak beliau pun menyuruh orang tersebut makan dengan tangan kanannya, tapi orang itu malah menjawab : "saya tidak bisa makan dengan tangan kanan".

Rasul SAW pun bertanya lagi dengan rasa heran, seraya berkata : "anda tidak bisa (makan dengan tangan kanan)…???

Tidak ada yang mencegah orang tersebut kecuali kesombongan, berikutnya dia tidak lagi mampu mengangkat tangan kanan dia ke mulutnya (sebagai imbalan dari kesombongannya menolak perintah Nabi SAW untuk makan dengan tangan kanan).

Peristiwa ini di ceritakan oleh sahabat Abu Iyas Salamah bin Amru bin al-Akwa' radiyallahu 'anhu, sebagaimana disebutkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya tentang minuman pada bab adab makan dan minum serta hukum-hukumnya.


Dalam kitab Dalilul Faalihin karya Muhammad Ibnu Allaan as-Siddiiqi, dijelaskan bahwa orang yang tidak mau makan dengan tangan kanan diatas namanya adalah Busr Ibnu Raa'iy al-'Iir, dalam hadis riwayat Muslim, nama Busr tidak disebutkan, yang muncul adalah seorang laki-laki. Nama Bisr ini, juga disebutkan oleh Abu Nu'aim dalam kitab Hilyatu Auliyaa, juga oleh Ibnu Mundih, Busr ini adalah seorang sahabat yang masyhur, tapi karena cara makannya menyelisihi perintah Nabi SAW, padahal tidak ada udzur syar'iy yang dimiliki Busr, seperti sakit atau terpotong tangan kanannya, maka akhirnya do'a Nabi SAW yang disampaikan seakan bertanya itupun, Allah SWT kabulkan, sebagaimana disebutkan dalam riwayat diatas, maka Bisr pun akhirnya tidak mampu lagi mengangkat tangan kanannya.

Riwayat dan keterangan nama sahabat diatas dengan jelas disebutkan dalam hadis riwayat Imam ad-Darimi berikut ini ;

عن إِيَاسِ بْنِ سَلَمَةَ حَدَّثَنِي أَبِي قَالَ أَبْصَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بُسْرَ بْنَ رَاعِي الْعِيرِ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ فَقَالَ كُلْ بِيَمِينِكَ قَالَ لَا أَسْتَطِيعُ قَالَ لَا اسْتَطَعْتَ قَالَ فَمَا وَصَلَتْ يَمِينُهُ إِلَى فِيهِ. (رواه الدارمي في كتاب الأطعمة  باب الأكل باليمين)

Artinya : Dari Iyas bin Salamah telah menceritakan kepadaku ayahku, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat Busr bin Ra'i Al 'Ir makan menggunakan tangan kiri, maka beliau bersabda: "Makanlah dengan tangan kananmu." Busr berkata; "Aku tidak bisa." Beliau bersabda: "Engkau tidak akan bisa…?." Setelah itu tangan kanan Busr tidak mampu sampai ke mulutnya.

Dalam riwayat lain Rasulullah SAW menjelaskan alasan kenapa kita sebagai umat beliau sebaiknya makan dan minum dengan tangan kanan…??? Karena ketika kita makan atau minum dengan tangan kiri itu artinya kita sedang meniru perbuatan setan.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَأْكُلْ أَحَدُكُمْ بِشِمَالِهِ وَلَا يَشْرَبْ بِشِمَالِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ. (رواه الترمذي في كتاب الأطعمة عن رسول الله باب  ما جاء في النهي عن الأكل والشرب بالشمال)

Artinya : Dari Abdullah bin Umar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian makan dengan tangan kirinya dan jangan pula minum dengan tangan kirinya, karena sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya." (HR. At-Tirmidzi dalam kitab Makanan Bab Larangan makan dan minum dengan tangan kiri)

Dalam riwayat Muslim bahkan larangan makan dan minum ini dipertegas oleh Nabi SAW dengan menggunakan hurf nun taukid ats-Tsaqilah (nun bertasydid) pada kata janganlah kamu makan dan minum dengan tangan kiri, karena setan makan dan minum dengan kanan kiri. 

Setan dalam bahasa Arab disebut syaithon, sebagian ahli bahasa menjelaskan bahwa kata syaithon berasal dari kata sy-tho-na artinya ba'uda (jauh), jauh dari petunjuk dan rahmat Allah SWT, ada juga teori lain yang menjelaskan bahwa kata syaithon itu berasal dari kata sya-ya-tho, fi'il mudhari' nya berbunyi yasyiithu artinya halaka wa ihtaraqa (hancur atau terbakar), begitu yang dipaparkan oleh Syeikh Abdullah bin Shaleh al-Fauzan dalam kitab Minhatu al-Allaam jilid 3 pada halaman 28, ketika beliau menjelaskan makna hadis tentang anjuran membaca isti'adzah dalam shalat. 

Oleh karenanya Nabi SAW menyuruh kita untuk tidak meniru perbuatannya setan, karena jika kita mengikuti perbutan setan nasib kita akan sama dengan nasibnya setan, yaitu dijauhkan dari hidayah dan rahmat Allah, juga akan hancur dan terbakar. []@AHU

*** *** 

Sampangan Lor, 
Kamis, 18 Ramadhan 1436 H / 23 Juni 2016 M

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Hot in week

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item