GAGAL MEMBEDAKAN DAN MEMAHAMI BAHASA ASLI DAN BAHASA TRANSLITERASI

Meme yang dibuat oleh orang yang tidak paham Bahasa Arab, dan tidak paham prinsip-prinsip transliterasi.  Oleh : Ahmad Hasanuddin Umar...

Meme yang dibuat oleh orang yang tidak paham Bahasa Arab, dan tidak paham prinsip-prinsip transliterasi. 


Oleh : Ahmad Hasanuddin Umar *)

‪#‎edisi‬ pentingnya belajar bahasa Arab.
---------------------------------------------

HalaQah - Menurut saya mengenai foto Dr. Zakir Naik diatas, yang berkenaan dengan bagaimana mentranslate kata إن شاء الله yang benar kedalam bahasa latin, dengan gamblang membuktikan bahwa orang yang pertama kali membuat gambar tsb dan men-sharenya tidak paham bahasa arab, dan harus diluruskan, jika perlu, kita dorong supaya yang bersangkutan mau belajar bahasa arab.

Dan gambar diatas juga membuktikan dengan jelas bahwa dia tidak bisa membedakan mana bahasa transliterasi dan mana bahasa asli yang dalam konteks ini adalah bahasa arab sebagai bahasa asli dari kata : "إن شاء الله". Soal transliterasi suatu kata dari bahasa arab kedalam bahasa apapun sangat bergantung pada kaidah transliterasi berdasarkan kesepakatan pengguna bahasa tersebut…

Dalam konteks bahasa Indonesia, untuk menilai mana translate kata "إن شاء الله" yang benar apakah "insya Allah" atau "inshaa Allah" semuanya sangat bergantung pada kaidah transliterasi yang kita sepakati.
Kalau kita sepakat bahwa huruf "ش" ketika kita gambarkan (translate) kedalam bahasa Indonesia dengan "sh" maka konsekuwensinya kata "إن شاء الله" jika kita tulis dalam bahasa Indonesia menjadi "Inshaa Allah".

Tapi kalau kita sepakat bahwa transliterasi dari huruf "ش" dalam bahasa Indonesia adalah "sy" maka konsekuwensinya kata "إن شاء الله" jika kita tulis dalam bahasa Indonesia menjadi "Insya Allah".

Faktanya dalam dokumen resmi negara yang ditanda tangani oleh dua kementerian, yaitu menteri agama dan menteri pendidikan dan kebudayaan bahwa Pedoman transliterasi Arab Latin : berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri P dan K nomor 158 tahun 1987 nomor 0543b/u/1987, transliterasi huruf ش adalah "sy" bukan "sh", lihat gambar dibawah ini :

Pedoman transliterasi Arab ke Indonesia berdasarkan SK dua menteri ; Menteri Agama dan Menteri P & K tahun 1987, dan belum ada perubahan sampai sekarang. 

*** ***

KESALAHAN PEMBUAT GAMBAR DALAM MEMAHAMI SPIRIT DR. ZAKIR NAIK.

Sebenarnya, menurut informasi yang saya dengar, dari salah seorang kawan yang paham bahasa arab, (karena memang beliau adalah dosen bahasa Arab)، apa yang pernah disampaikan oleh Dr. Zakir Naik, adalah kritik beliau atas kesalahan sebagian orang dalam menulis kata "insya Allah" dalam bahasa arab itu sendiri, bukan soal transliterasinya, bukan soal "insyaa Allah" atau "inshaa Allah".

Memang sebagian orang, baik orang arab sendiri maupun orang azam (non-arab) ketika menulis kata "إن شاء الله" telah melakukan kekeliruan, yaitu dengan menyambungkan dua huruf antara huruf "nun" dan "syin" sehingga tergambar menjadi seperti ini > "إنشاء الله” nah bentuk tulisan arab "insya Allah" yang kedua inilah sesungguhnya yang keliru, karena maknanya menjadi "menciptakan Allah".
Makna insyaa jika ditulis dengan satu kata "إنشاء" adalah bentuk mashdar dari kata "Anasya'a - yunsyi'u - insyaa'an" atau dalam bahasa arab berbentuk :

"أَنْشَأَ - يُنْشِئُ - إِنْشَاءً"

yang memang artinya "menciptakan" sebagaimana disebutkan dalam al-Qur'an dalam konteks yang lain, yaitu dalam QS. Al-Waqi'ah ayat 35. Perhatikan kata "insyaa'an" dalam ayat dibawah ini, dan perhatikan pula bentuk tulisan serta terjemahannya.

إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً. [سورة الواقعة : ٣٥]


Artinya : "Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dengan penciptaan yang langsung". (QS. Al-Waqi'ah : 35).



*** ***

PENULISAN YANG BENAR BAGAIMANA…?

Pada paragraf diatas, saya sudah menjelaskan bentuk tulisan arab dari kata "insya Allah" yang keliru. Lalu bagaimanakah yang benar…?
Ketika menulis kalimat "insya Allah" dalam bahasa Arab maka tulisan yang benar adalah tanpa menyambung huruf "nun" dan "syin" nya. Perlu diketahui, sesungguhnya kata "in syaa Allah" itu bukan terdiri dari dua kata, tapi yang benar aslinya terdiri dari 3 kata, yaitu ; 1). "In" artinya jika. 2). "Sya'a" artinya berkehendak. 3). "Allah" artinya sudah jelas "Allah".

Maka ketika digambarkan atau dituliskan secara lengkap dalam bahasa Arab yang benar adalah seperti ini : "إن شاء الله" yang artinya "jika Allah menghendaki".

Ini penjelasan yang bisa saya share, untuk meluruskan kekeliruan mengenai wacana yang ada dalam foto Dr. Zakir Naik, seperti yang bisa anda semua lihat, dalam status yang saya posting bersamaan dengan tulisan ini. [] @ ahu.


Sampangan Lor, 24 Maret 2015.

*) Penulis adalah pengajar Bahasa Arab di P2B UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Hot in week

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item