PERTANYAAN DI ALAM KUBUR

Oleh ; Ahmad Hasanuddin Umar *) HalaQah - Alam kubur adalah tempat singgah pertama negeri akhirat, begitu yang dikatakan Nabi Shallall...


Oleh ; Ahmad Hasanuddin Umar *)

HalaQah - Alam kubur adalah tempat singgah pertama negeri akhirat, begitu yang dikatakan Nabi Shallallahu Alaihi Wa sallam, sebagaimana diceritkan oleh Ustman bin Affan radiyallahu 'anhu dalam hadis yang dikeluarkan oleh Imam at-Tirmidzi dalam kitab Zuhud bab mengingat kematian, hadis ini juga disebutkan oleh Ibnu Majah dalam Sunannya, dan Imam Ahmad dalam musnadnya.

Selain disebut alam kubur, ia juga disebut alam barzakh, barzakh sendiri artinya adalah pembatas. Lalu mengapa alam kubur disebut alam Barzakh…??? Para ulama menjelaskan alasannya, kata mereka ; karena alam kubur alias alam Barzakh adalah alam yang membatasi, atau yang menjadi pembatas antara 2 alam, yaitu alam dunia dan alam akhirat, penjelasan ini sebagaimana disebutkan dalam kitab al-Buhur az-Zakhirah fii Uluumil Akhirah karya As-Sifaraini.

Tulisan ini berusaha untuk mengupas persoalan yang terkait dengan pertanyaan di alam kubur, sekaligus akan menelusuri landasan talqinul mayyit ketika selesai dikuburkan yang biasa dilakukan oleh mbah Kaum dikampung-kampung.

A. Peristiwa Kematian

Kemarin, pada tanggal 5 Agustus 2014, salah satu warga Sampangan Lor desa dimana saya mukim, ada yang meninggal dunia, seorang nenek yang usianya sudah mencapai 80 tahun lebih, Setalah mengalami sakit, kurang lebih sekitar 2 tahun, begitu menurut informasi dari salah satu warga kampung yang sempat saya tanyai, 2 hari sebelumnya, tepatnya pada tanggal 3 Agustus tetangga saya, seorang anak muda yang juga rumahnya dekat dengan rumah si nenek tersebut juga meninggal lebih dulu saat sedang libur lebaran dan berwisata ke daerah pantai di Pacitan, menurut kabar dari ketiga rekannya yang semuanya laki-laki mereka mengatakan bahwa almarhum terbawa arus ombak pantai Pacitan ketika sedang berfoto diatas batu karang, tiba2 ombak dengan ketinggian kira-kira mencapai 3 meter, datang begitu capatnya dan dia tidak bisa menghindar akhirnya terbawa arus ombak besar pantai tersebut - Inna lillahi wa inna ilaihi raaji'uun - masih muda usianya baru 21 tahun, semoga dia termasuk golongan yang meninggal dalam keadaan syahid. Karena dalam salah satu hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah r.a dari Nabi SAW beliau bersabda sebagai berikut ;

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ عصَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّه. ((أخرجه البخاري، مسلم، أحمد، والترمذي))

Artinya; Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Syuhada' (orang yang mati syahid) ada lima; yaitu orang yang terkena wabah penyakit Tha'un, orang yang terkena penyakit perut, orang yang tenggelam, orang yang tertimpa reruntuhan bangunan dan yang mati syahid di jalan Allah". ((HR.  Bukhari, Muslim, Ahmad, dan At-Tirmidzi))

Berdasarkan hadis shahih diatas, orang yang tenggelam, merupakan salah satu golongan yang mati syahid. Amiin ya Rabbal 'alaamiin. Hal ini juga ditegaskan oleh Syeikh al-Albani dalam kitab Ahkaamu al-Janaaizi wa Bida'ihaa, pada bab tentang 'Alaamatu Husnil Khaatimah tanda-tanda kematian yang husnul khatimah.

B. Proses Setalah Selesai Dikuburkan

Setelah jenazah selesai dikuburkan, sebelum orang-orang -termasuk saya- yang mengantar jenazah meninggalkan pemakaman, rois kaum (mbah modin) memanjatkan do'a terakhir di pemakaman sambil berjongkok dan diikuti oleh semua orang yang hadir dipemakaman tersebut, sebelum memimpin do'a beliau terlebih dahulu berbicara seakan menuntun jenazah yang sudah dikuburkan tersebut, dengan mengatakan bahwa nanti jika di alam kubur kamu ditanya, 1. siapa Tuhan-mu, maka jawablah Allah, 2. siapa Nabi-mu maka jawablah Muhammad, 3. apa agama-mu maka jawablah Islam, 4. siapa Imam-mu (kitab-mu) maka jawablah al-Qur'an, 5. Dimana qiblat-mu maka jawablah ka'bah, 6. Siapa saudara-mu maka jawablah muslimin dan muslimat. (ini dikatakan dalam bahasa Arab dan diterjemahkan kedalam bahasa Jawa. Totalnya ada 6 pertanyaan yang akan dihadapi oleh seseorang di alam kubur nanti.

C. Persoalan Landasan dari 6 Pertanyaa

Yang menjadi pertanyaan buat saya adalah, adakah landasan atau dalil dari kebiasaan mbah Modin diatas yang seakan menginformasikan kepada kita bahwa setiap orang yang meninggal, dialam kubur kelak dia akan ditanya dengan 6 pertanyaan seperti yang sudah dipaparkan diatas.

Bahkan informasi ini juga secara tegas beliau sampaikan saat kultum tarawih bulan Ramadhan beberapa waktu yang lalu, dan jika kita perhatikan, di beberapa TPA (Taman Pendidikan al-Qur'an) juga ada salah satu aktifitas untuk menyegarkan suasana pembelajaran yang disebut dengan istilah bahasa inggris sebagai ice breaker yaitu tepukan, yang dikenal dengan tepuk Islam, isinya kira-kira sebagai berikut ;

Tepuk Islam
Tuhanku...Allah
Nabiku...Muhammad
Agamaku...Islam
Pedomanku...al-Qur'an
Qiblatku...Ka'bah
Tujuan hidupku...jihad fi sabiilillah

Meskipun tidak sama persis dengan apa yang dilafalkan oleh mbah modin saat menuntun jenazah yang sudah dikuburkan itu, setidaknya kata-kata yang ada dalam tepukan itu mendorong saya untuk menyimpulkan ada keterkaitan antara keduanya, karena keduanya muncul pada ranah budaya yang sama.

Tetapi jika saya berbaik sangka, semoga kalimat-kalimat yang ada dalam tepukan itu bukan berangkat dari sekedar sikap ikut-ikutan nenek moyang kita yang diwakili mbah modin tadi tanpa disertai sikap kritis, nrimo begitu saja. Melainkan berangkat dari kreatifitas si pengarang tepuk tersebut sebagai media untuk mengenalkan kepada anak-anak kita tentang perkara-perkara penting yang ada dalam ajaran agama Islam dengan cara yang ringan dan menyenangkan buat anak-anak. It's okey.

Dan yang ingin saya share dalam tulisan ini adalah pertanyaan terhadap apa yang biasa dilakukan oleh mbah Modin dikampung saya, saat menasehati jenazah yang sudah dikuburkan itu, dengan seakan menuntunnya mengenai 6 pertanyaan yang akan diajukan malaikat kepadanya di alam kuburnya kelak, kemudian diberitahukan juga bagaimana menjawabnya.

D. Apakah Betul Ada 6 Pertanyaan?

Dari penelusuran yang saya lakukan, untuk menegaskan kebiasaan mbah Modin tersebut, apakah ada landasan syara'nya atau tidak? Karena ini perkara penting yang berkaitan dengan masalah keyakinan atau dalam bahasa agama disebut sebagai bab AQIDAH, ternyata dari informasi yang saya temukan dalam kitab "Adzaabul Qabri wa Su'aalul Malakaini" karya Abu Bakr Ahmad Bin al-Husain al-Baihaqi, dimana dia menjelaskan keadaan dialam kubur yang akan dialami oleh setiap orang kelak dengan detail beserta dalil-dalinya dan sumber rujukan yang jelas.

Nah dalam kitab tersebut, saya mendapatkan penjelasan, bahwa pertanyaan yang akan ditanyakan kepada setiap hamba di alam kubur nanti oleh malaikat (dua malaikat), hanya 3 pertanyaan saja. Yaitu ; 1. Siapa Tuhan-mu? ; 2. Apa agama-mu? ; 3. Siapa Nabi-mu?. Ini saja yang ditanyakan. Atau jika merujuk kepada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnad-nya ada tambahan satu pertanyaan yaitu ; dari mana kamu mengetahui ini semua?...

Selain itu menuntun jenazah yang sudah dikuburkan adalah perbuatan sia-sia, karena jika orang yang meninggal tersebut, saat dia masih hidup didunia beriman dengan baik, niscaya dia akan mampu menjawabnya dengan baik, tanpa perlu dituntun oleh orang yang masih hidup, kecuali jika apa yang dilakukan mbah Modin tersebut untuk mengingatkan para hadirin yang menghantarkan jenazah tersebut kekuburan hingga proses penguburan tuntas selesai. Tapi persoalannya mbah Modin tadi dalam redaksi ucapannya dia mengkhususkan tuntutannya itu kepada si jenazah, bukan untuk hadirin.

Landasan atau dalil yang berkenaan dengan apa yang saya jelaskan adalah sebagai berikut ;

عن البراء بن عازب في قوله تعالى : (يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ ۖ…  [سورة إبراهيم : 27] ; إذا جاء الملك (الملكان) الرجل في القبر حين يدفن فقال له ; من ربك ؟ فقال ربي الله.  فقال وما دينك؟ قال ; ديني الإسلام.  وقال له ; من نبيك؟ قال : نبيي محمد - فذلك التثبيت في الحياة الدنيا.  ((أخرجه ابن أبي شيبة في مصنفه و الترمذي في سننه))

Artinya  : Dari al-Barra' bin 'Aazib r.a ; dalam penjelasannya mengenai Firman Allah dalam QS. Ibrahim ayat 27 yang artinya "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat..." maka ketika datang malaikat (dua malaikat) kepada seseorang yang ada dalam kuburan ketika dia dikuburkan, maka malaikat itu bertanya kepadanya; siapa rabb (Tuhan) mu? Maka dia menjawab ; "Tuhan-ku Allah", kemudian ditanya lagi ; apa agama-mu? Dia akan menjawab ; "agama-ku Islam". Lalu malaikat bertanya lagi ; "siapa Nabi-Mu?", dan diapun mampu menjawab "Nabi-ku Muhammad" itulah yang dimaksud dengan at-tatsbiit (keteguhan) apa yang sudah berlangsung dalam kehidupan dunia. ((HR. Ibnu Abi Syaibah dalam kitab Mushannaf-nya, dan juga oleh at-Tirmidzi dalam Kitab Sunan-nya))

Hadis diatas ini juga disebutkan oleh Imam at-Tirmidzi dalam kitab Sunan-nya dalam bab Tafsir al-Qur'an dari Rasulullah SAW dari tafsir surah Ibrahim, dan juga disebutkan juga oleh Syeikh Abdurrahman As-Sa'di dalam Tafsir "Taisir Kariimir Rahman fi Tafsiiri Kalaamil Mannaan" tanpa menyebutkan sanadnya.

Imam at-Tirmidzi menilai bahwa hadis ini merupakan kualitasnya adalah hadis hasan shahih.

Berdasarkan hadis diatas, kita bisa menyimpulkan bahwa pertanyaan malaikat di alam kubur hanya ada 3 pertanyaan saja, dan orang yang beriman ketika dia masih hidup didunia akan dengan mudah menjawab ketiga pertanyaan yang diajukan oleh malaikat kepadanya, tanpa membutuhkan tuntunan dari orang yang masih hidup, seperti yang dilakukan oleh mbah Modin di kampung saya itu.

Sedangkan dalam Tafsir Ibnu Katsir, ketika beliau menafsirkan ayat 27 dari QS. Ibrahim diatas, mengutip hadis panjang dari musnad Imam Ahmad dari riwayat yang sama yaitu al-Barra bin 'Azib r.a dengan ada tambahan pertanyaan sebagaimana bisa disimak dalam nash hadis berikut ini ;

عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ خَرَجْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي جِنَازَةِ رَجُلٍ مِنْ الْأَنْصَارِ فَانْتَهَيْنَا إِلَى الْقَبْرِ وَلَمَّا يُلْحَدْ فَجَلَسَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَلَسْنَا حَوْلَهُ وَكَأَنَّ عَلَى رُءُوسِنَا الطَّيْرَ وَفِي يَدِهِ عُودٌ يَنْكُتُ فِي الْأَرْضِ فَرَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ اسْتَعِيذُوا بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا

ثُمَّ قَالَ إِنَّ الْعَبْدَ الْمُؤْمِنَ إِذَا كَانَ فِي انْقِطَاعٍ مِنْ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنْ الْآخِرَةِ نَزَلَ إِلَيْهِ مَلَائِكَةٌ مِنْ السَّمَاءِ بِيضُ الْوُجُوهِ كَأَنَّ وُجُوهَهُمْ الشَّمْسُ مَعَهُمْ كَفَنٌ مِنْ أَكْفَانِ الْجَنَّةِ وَحَنُوطٌ مِنْ حَنُوطِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسُوا مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ ثُمَّ يَجِيءُ مَلَكُ الْمَوْتِ عَلَيْهِ السَّلَام حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ رَأْسِهِ

فَيَقُولُ أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ اخْرُجِي إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ قَالَ فَتَخْرُجُ تَسِيلُ كَمَا تَسِيلُ الْقَطْرَةُ مِنْ فِي السِّقَاءِ فَيَأْخُذُهَا فَإِذَا أَخَذَهَا لَمْ يَدَعُوهَا فِي يَدِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ حَتَّى يَأْخُذُوهَا فَيَجْعَلُوهَا فِي ذَلِكَ الْكَفَنِ وَفِي ذَلِكَ الْحَنُوطِ وَيَخْرُجُ مِنْهَا كَأَطْيَبِ نَفْحَةِ مِسْكٍ وُجِدَتْ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ قَالَ فَيَصْعَدُونَ بِهَا فَلَا يَمُرُّونَ يَعْنِي بِهَا عَلَى مَلَإٍ مِنْ الْمَلَائِكَةِ إِلَّا قَالُوا مَا هَذَا الرُّوحُ الطَّيِّبُ فَيَقُولُونَ فُلَانُ بْنُ فُلَانٍ بِأَحْسَنِ أَسْمَائِهِ الَّتِي كَانُوا يُسَمُّونَهُ بِهَا فِي الدُّنْيَا حَتَّى يَنْتَهُوا بِهَا إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَسْتَفْتِحُونَ لَهُ فَيُفْتَحُ لَهُمْ فَيُشَيِّعُهُ مِنْ كُلِّ سَمَاءٍ مُقَرَّبُوهَا إِلَى السَّمَاءِ الَّتِي تَلِيهَا حَتَّى يُنْتَهَى بِهِ إِلَى السَّمَاءِ السَّابِعَةِ فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ اكْتُبُوا كِتَابَ عَبْدِي فِي عِلِّيِّينَ وَأَعِيدُوهُ إِلَى الْأَرْضِ فَإِنِّي مِنْهَا خَلَقْتُهُمْ وَفِيهَا أُعِيدُهُمْ وَمِنْهَا أُخْرِجُهُمْ تَارَةً أُخْرَى قَالَ فَتُعَادُ رُوحُهُ فِي جَسَدِهِ

فَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولَانِ لَهُ مَنْ رَبُّكَ فَيَقُولُ رَبِّيَ اللَّهُ فَيَقُولَانِ لَهُ مَا دِينُكَ فَيَقُولُ دِينِيَ الْإِسْلَامُ فَيَقُولَانِ لَهُ مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي بُعِثَ فِيكُمْ فَيَقُولُ هُوَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولَانِ لَهُ وَمَا عِلْمُكَ فَيَقُولُ قَرَأْتُ كِتَابَ اللَّهِ فَآمَنْتُ بِهِ وَصَدَّقْتُ

فَيُنَادِي مُنَادٍ فِي السَّمَاءِ أَنْ صَدَقَ عَبْدِي فَأَفْرِشُوهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَأَلْبِسُوهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى الْجَنَّةِ قَالَ فَيَأْتِيهِ مِنْ رَوْحِهَا وَطِيبِهَا وَيُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ مَدَّ بَصَرِهِ قَالَ وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ حَسَنُ الْوَجْهِ حَسَنُ الثِّيَابِ طَيِّبُ الرِّيحِ فَيَقُولُ أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُرُّكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ فَيَقُولُ لَهُ مَنْ أَنْتَ فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ بِالْخَيْرِ فَيَقُولُ أَنَا عَمَلُكَ الصَّالِحُ فَيَقُولُ رَبِّ أَقِمْ السَّاعَةَ حَتَّى أَرْجِعَ إِلَى أَهْلِي وَمَالِي... ((أخرجه أحمد في مسنده))

Dari Al Barra' bin 'Azib mengatakan, Kami berangkat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengiringi seorang jenazah Anshar. Lantas kami sampai pekuburan. Ketika tanah digali, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam duduk dan kami duduk di sekitarnya, seolah-olah kepala kami ada burung-burung sedang tangan beliau membawa dahan yang beliau pukulkan ke tanah. Beliau tengadahkan kepala beliau ke langit dan berujar "Mintalah kalian perlindungan kepada Allah dari siksa kubur (beliau mengucapkannya dua atau tiga kali).

Kemudian beliau sabdakan "Seorang hamba mukmin jika berpisah dari dunia dan menghadapi akhirat, malaikat dari langit turun menemuinya dengan wajah putih seolah-olah wajah mereka matahari. Mereka membawa sebuah kafan dari kafan surga dan minyak wangi dari minyak wangi surga hingga duduk disisinya (yang besarnya malaikat tersebut) sejauh mata memandang. Kemudian malaikat maut alaihissalam datang hingga duduk di sisi kepalanya

dan berucap "Wahai jiwa yang tenang, sambutlah olehmu ampunan Allah dan keridhaan. Kata nabi, lantas jenazah tersebut mengalir sebagaimana tetesan air mengalir dari mulut kendi dan malaikat mencabutnya. Jika malaikat mencabutnya, ia tidak membiarkannya di tangannya sekejap mata pun hingga ia cabut rohnya dan ia masukkan dalam kafan dan minyak wangi tersebut. Maka si mayit meninggal dunia sebagaimana halnya aroma minyak wangi paling harum yang ada dimuka bumi. Kata Nabi, malaikat tersebut lantas membawa naik jenazah itu, hingga tidaklah mereka melewati sekawanan malaikat selain mereka bertanya-tanya: "Oh, oh, oh, roh siapa sewangi ini? Para malaikat menjawab "Amboi, ini roh si "A" anak si "B", dan mereka sebut dengan nama terbaiknya yang manusia pergunakan untuk menyebutnya ketika di dunia, begitulah terus hingga mereka sampai ke langit dunia dan mereka meminta dibukakan, lantas dibukakan. Para malaikat ahli taqarrub mengabarkan berita kematiannya kepada penghuni langit berikutnya hingga sampai ke langit ke tujuh, lantas Alllah 'azza wajalla bertitah "Tulislah catatan hamba-Ku di 'iliyyin dan kembalikanlah ia ke bumi, sebab daripadanyalah Aku mencipta mereka dan kedalamnya Aku mengembalikan, serta daripadanya Aku membangkitkan sekali lagi. Kata Nabi, lantas rohnya di kembalikan ke jasadnya,

kemudian dua malaikat mendatanginya dan mendudukkannya dan bertanya 'Siapa Tuhanmu'. Ia menjawab 'tuhanku Allah'. Tanya keduanya "Apa agamamu?"agamu Islam." Jawabnya. Keduanya bertanya "Bagaimana komentarmu tentang laki-laki yang diutus kepada kamu ini? Si mayit menjawab "Oh, dia Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Keduanya bertanya "darimana kamu tahu? Ia menjawab "Aku membaca kitabullah sehingga aku mengimaninya dan membenarkannya.

Lantas ada Penyeru di langit memanggil-manggil "HambaKu benar, hamparkanlah surga baginya dan berilah pakain surga, dan bukakanlah pintu baginya menuju surga, Kata Nabi, maka hamba itu memperoleh bau harum dan wangi surga dan kuburannya diperluas sejauh mata memandang. Lantas ia didatangi oleh laki-laki berwajah tampan, pakainnya indah, wanginya semerbak, dan malaikat itu berucap "Bergembiralah dengan kabar yang menggembirakanmu. Inilah hari yang dijanjikan unukmu. Si mayit bertanya 'Lho, siapa kamu ini sebenarnya, rupanya wajahmu adalah wajah yang mendatangkan kebaikan! si laki-laki tampan menjawab ' Ow, aku adalah amalan shalihmu. Lantas hamba tadi meminta " Ya rabbiku, tolong jadikan kiamat sekarang juga sehingga aku bisa kembali menemui keluargaku dan hartaku...((Hadis ini disebutkan oleh Imam Ahmad dalam kitab Musnadnya))

Hadis ini bisa kita baca dalam musnad al-kuufiyiin dari kitab Musnad Ahmad bin Hambal. Dan juga bisa ditemukan dalam kitab Sunan Abi Dawud bab as-Sunnah fil Mas'alati al-Qabri wa 'Adzaab al-Qabri.

Hadis diatas ini menurut penilaian Hamzah Ahmad Az-Zain murid dari ahli Hadis Ahmad Muhammad Syakir dalam catatan kaki kitab Musnad Ahmad bin Hanbal, pada jilid 14 halaman 202, dan merupakan hadis yang sanadnya shahih, sedangkan Imam at-Tirmidzi mengatakan hadis ini adalah hadis hasan ghariib, dan al-Haitsami menilai semua perawinya shahih.

E. Kesimpulan

1. Pertanyaan yang akan diajukan oleh malaikat kepada setiap hamba di alam kubur nanti, hanya ada 3 pertanyaan saja, bukan 6 pertanyaa.

2. Ketiga pertanyaan tersebut terkait dengan siapa Tuhan-mu, apa agama-mu, dan siapa Nabi-mu, penjelasan ini berdasarkan hadis riwayat Imam at-Tirmidzi dan Ibnu Abi Syaibah.

4. Sedang berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Dawud, ada tambahan pertanyaa yaitu ; dari mana kamu mengetahui ketiga jawaban dari 3 pertanyaan tersebut.

5. Karena pertanyaan di alam kubur termasuk bagian dari masalah keyakinan atau aqidah maka hendaknya setiap kita harus merujuk kepada hadis yang shahih atau hasan, tdk hanya mencukupkan diri dengan berita dari nenek moyang yang tidak disertai dengan dalil yang jelas.

6. Kepada para Modin atau rois kaum, hendaknya memperhatikan masalah ini dengan seksama.

Demikian penjelasan mengenai pertanyaan di alam kubur kami paparkan semoga bermanfaat, saran dan kritik sangat kami harapkan, untuk menambah manfaat penjelasan ini. wa maa taufiiqi illa billaahi, wa Allahu A'lamu bis Shawwaab. [] ©AHU.

Selesai ditulis di Sampangan Lor,
pada hari Kamis tanggal 7 Agustus 2014.
*) Penulis adalah pengajar di Ponpes Darul Mushlih Yogyakarta.

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Hot in week

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item